MAKALAH
SENI
BUDAYA “SENI RUPA 3 DIMENSI”
![]() |
NAMA KELOMPOK :
1.
DELLA PUSPITA SARI
2.
DEWI SEPTI YANINGSIH
3.
DIYA ULHAQ
4.
ELMA KURNIAWATI
5.
ESTI MARINA
6.
FIKA ELFIANA
SMA NEGERI
2 SEKAMPUNG
Jalan
Raya Sidomulyo, Kec. Sekampung,
Lampung Timur
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT. Atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan MAKALAH, Pada dasarnya, tujuan dibuatnya MAKALAH ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mata pelajaran Seni
Budaya Keterampilan serta untuk melatih
siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan memahami tentang seni rupa tiga
dimensi.
Penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan dukungan
kepada penulis dalam pelaksanaan pembuatan makalah dan dengan terselesaikannya makalah ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dalam pengolahan data maupun dalam sistematika penulisan makalah. Untuk itu saya harapkan dari semua pihak guna
menyempurnakan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Terlepas dari kekurangan
yang ada, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, Baik bagi kami sendiri maupun
pembaca pada umumnya.
Sekampung,
19 Agustus 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL........................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI........................................................................................................................ iii
BAB I SENI
RUPA TIGA DIMENSI................................................................... ........... 1
A.
Latar Belakang................................................................................................... 1
B.
Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi........................................................ 1
C.
Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 2
A.
Seni Rupa Tiga Dimensi....................................................................................... 2
B.
Karya Seni Rupa Tiga Dimensi............................................................................ 2
C.
Media dan tekhnik karya seni rupa tiga dimensi.................................................. 3
D.
Simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi.......................................................... 4
E.
Nilai estetika dalam seni rupa tiga dimensi.......................................................... 5
F.
Tekhnik dalam seni rupa tiga dimensi.................................................................. 7
G.
Sudut Pandang Seni Rupa Tiga Dimensi............................................................. 8
BAB III KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI............................................................ 9
A. Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi........................................................................ 9
B. Hasil Seni Rupa Tiga Dimensi.............................................................................. 10
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 11
A. Kesimpulan............................................................................................................ 11
BAB 1
SENI RUPA TIGA
DIMENSI
A. Latar
Belakang
Latar
belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa tiga
dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa tiga dimensi akan
meliputi media dan teknik pemuatan. Di dalam makalah ini juga kami menampilkan
gambar-gambar yang merupakan contoh karya seni rupa tiga dimensi.
B.
Pengertian
Seni Rupa Tiga Dimensi
Seni
rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang dibatasi tidak hanya dengan sisi
panjang dan lebar, tetapi juga dibatasi oleh kedalaman. Atau dalam bahasa
sederhananya yaitu karya seni yang memiliki ruang. Unsur ruang inilah yang
menjadi pembeda antara karya seni rupa 2 dimensi dengan karya seni rupa 3 dimensi.
C.
Tujuan
Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk
menginformasikan dan memberi wawasan bagi para pembaca agar mengetahui lebih
dalam mengenai karya seni rupa tiga dimensi, dan juga mampu mempraktekanya
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Seni Rupa Tiga Dimensi
Karya seni rupa tiga
dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni
tiga dimensi diantaranya adalah : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni
arsitektur dan berbagai desain produk. Selain sebagai benda hias karya senirupa
tiga dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai praktis
sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi
sebagai tempat duduk sekaligus juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada
pada kursi tersebut.
Seni rupa tiga dimensi
adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang, lebar,
dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak
datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding
sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan
seni terapan misalnya perabotan rumah tangga..
Seni rupa :
cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan dengan rabaan.
B.
Karya seni rupa
1. Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Jenis karya seni rupa
tiga dimensi dapat dilihat dari fungsi karya seni tersebut. Dilihat dari
fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki
fungsi pakai (seni rupa terapan atau applied art) dan karya seni rupa yang
hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni atau pure art). Karya seni
rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan
pertimbangan kegunaannya. Perbedaan fungsi karya seni rupa berdasarkan tujuan
pembuatannya.
a. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Murni
Karya seni ini tidak
memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaannya, akan tetapi hanya
memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Karya Seni Rupa murni sebagai keindahan
karya manusia yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya saja.
Contoh karya seni rupa tiga dimensi murni adalah sebagai berikut :
·
Seni patung merupakan cabang seni rupa
murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat
patung, di antaranya kayu, batu, atau logam.
·
Benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat
sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan
daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. Contohnya hiasan dinding dan
benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng dan vas bunga.
b. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan
Karya seni ini dibuat
untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis. Karya
seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan
pertimbangan kegunaannya dan juga keindahanya. Dengan demikian bentuk benda
atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman
digunakan. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, dan
lemari.
C. Media Dan Teknik
Media berkarya seni
rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik
pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
•
Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan
menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar
kayu dan batu.
•
Teknik butsir, yaitu membentuk benda
dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan
dasar tanah liat.
•
Teknik cor, yaitu membuat karya seni
dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan
sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat
patung.
•
Teknik las, yaitu membuat karya seni
dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain untuk mendapatkan bentuk
tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
• Teknik
cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu.
Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
D.
Simbol Dalam Karya Seni Rupa Tiga
Dimensi
Simbol merupakan
lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual, kata simbol ini
memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
•
Sesuatu yang biasanya merupakan tanda
yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu.
•
Kata; tanda, isyarat, yang digunakan
untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
•
Apa saja yang diberikan arti dengan
persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu
lalu lintas.
•
Tanda konvensional, yakni sesuatu yang
dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti tertentu yang
kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti
simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Kata Simbol dijelaskan
sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun
unsur-unsur rupanya.
•
Patung, tugu dan monumen memiliki makna
dan simbol tertentu. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk memperingati
peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.Tugu Proklamasi di
Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu
katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui
garis katulistiwa.
•
Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang
yang dihormati sering dibuatkan patungnya. Patung itu menjadi simbol kekuatan,
kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak pahlawan dan orang yang berjasa di
Negara kita. Kepahlawanan dan perjuangan orang –orang tersebut dikenang hingga
saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.
Karya seni rupa tiga
dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan bentuk.
Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa
pada karya seni rupa tiga dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis
tebal, garis tipis, garis lurus, garis lengkung memiliki makna simbolik yang
berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini mungkin saja berbeda antara satu daerah
dengan daerah lainnya.
Dalam pembelajaran seni
rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa
baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya merah adalah simbol
keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai
simbol kegagahan, dan lain sebagainya. Dalam cerita sering digunakan beberapa
jenis hewan untuk melambangkan sifat-sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil
melambangkan makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala seringkali
digunakan untuk melambangkan keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan
keledai yang digunakan untuk melambangkan kemalasan dan kebodohan. Dalam seni
rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Patung,
tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa tiga dimensi yang dapat
memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan
monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu.
Tugu dan monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar
dan dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat
bersejarah.
E.
Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Pembicaraan tentang
estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang
mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan
subyektif.
•
Nilai estetis obyektif memandang
keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya
keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa
tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan
obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata
unsurunsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.
• Nilai
estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang
diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau
orang yang melihatnya. Ketika melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung
abstrak, kita dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya
tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut
dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.
Estetika dapat
dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai
estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika
terdiri dari:
a. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan
mengenai keindahan. Penilaian dengan doktrin ini tidak dapat ditawar lagi,
artinya: karya yang tidak memenuhi syarat maka karya itu tak mempunyai nilai.
b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian
kepada masing-masing pribadi secara murni, subjektif dan tak perlu tanggung
jawab.
c. Relativisme;
doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang
tidak mutlak (absolut), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya
berasal dari keinginan dan motivasi manusia abadi. pada masa sekarang estetika
bisa berarti tiga hal, yaitu:
1. Studi mengenai fenomena estetis
2. Studi mengenai
fenomena persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai hasil
pengalaman estetis
Ini ada salah satu
pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang berpendapat
bahwa, "keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya
sendiri telah memiliki pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam
satu benda atau karya Seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan".
F.
Teknik Dalam Seni Rupa 3 Dimensi
1.
Teknik Plakat yaitu melukis dengan
menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal,
sehingga menghasilkan warna pekat dan padat.
2.
Teknik Transparan yaitu teknik
menggambar / melukis dengan menggunakan cat air, dengan sapuan warna yang tipis
sehingga hasilnya nampak transparan.
3.
Teknik Kolase yaitu melukis dengan
memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk lukisan yang realis
atau abstrak.
4.
Teknik 3M (melipat, menggunting, dan
merekat) adalah merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu
bentuk tiga dimensi.
5.
Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam
seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan) guntingan-guntingan kain
yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain lain sebagai hiasan.
6.
Teknik Mozaik yaitu dengan menempel
benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan
lukisan.
7.
Teknik Menganyam adalah seni kerajinan
yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau
menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman.
8.
Teknik Merakit adalah membuat karya
dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau potongan bahan. Caranya
disebut merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan disambungkan dengan
cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
9.
Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni
kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir
suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut
sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
10. Teknik
Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada
alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari
acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet, gips, dan logam
(tembaga, besi).
11. Teknik
Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain
(kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara
lain tanah liat, plastisi.
12. Teknik
Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan
dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah)
atau ukir dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras seperti
batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.
13. Teknik
Menjahit adalah cara melekatkan
(menyambung, mengelem, dsb) dengan jarum dan benang.
G.
Sudut Pandang Karya
Seni Rupa Tiga
Dimensi
a) Seni
Patung
Pada awalnya patung
diartikan sebagai benda tiruan yang berbentuk manusia atau binatang yang dibuat
dengan cara dipahat. Namun dalam perkembangannya bentuk patung tidak hanya
terbatas pada bentuk manusia atau binatang saja, akan tetapi dapat berbentuk
apa pun asal memiliki keindahan.
Berdasarkan fungsinya
patung dikelompokkan menjadi enam, yaitu patung religi, patung arsitektur,
patung monumental, patung kerajinan, patung dekorasi/hiasan, dan patung seni.
Berdasarkan bentuknya
patung dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu patung tubuh, patung dada,
patung kepala, dan patung torso.
b) Seni
Kriya
Kerajinan tangan atau
sering disebut seni kriya (handy craft) banyak dijumpai di wilayah Nusantara.
Seni kerajinan adalah suatu usaha membuat benda-benda hasil kerajinan tangan.
Seni kriya termasuk seni terapan dua dimensi dan tiga dimensi.
a)
Anyaman
Bahan dasar yang
digunakan sangat banyak sekali jenisnya yaitu dari bahan-bahan alam dan dari
bahan sintetis atau buatan pabrik. Bahan yang biasa digunakan untuk anyaman
antara lain : bambu, daun pandan, rotan, enceng gondok, pelepah pisang,
berbagai macam plastik, dan lain sebagainya.
b)
Keramik/Gerabah
Bahan dasar yang
digunakan untuk membuat keramik atau gerabah adalah tanah liat.
c)
Ukiran dan Pahatan
Seni ini banyak
dijumpai pada bagian-bagian perabot rumah tangga, misalnya meja, kursi, almari,
tempat tidur, sketsel.
d)
Seni Dekorasi
Dekorasi berasal dari
bahasa Belanda yaitu decoration yang artinya hiasan. Mendekor suatu tempat
(ruangan) artinya menghiasi atau mendadani tempat (ruangan) tersebut. Ada dua
jenis dekorasi yaitu dekorasi dalam ruangan (interior) dan dekorasi luar
ruangan (exterior).
BAB III
KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI
A. Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yang paling sederhana
sekalipun dilakukan dalam sebuah proses berkarya. Tahapan dalam berkarya akan berbeda-beda
sesuai dengan karakteristik bahan, teknik, alat dan medium yang digunakan untuk
mewujudkan karya seni rupa tersebut. Tahapan dalam berkarya seni rupa tiga
dimensi ini seperti juga karya seni rupa pada umumnya, dimulai dari adanya
motivasi untuk berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam maupun diri
perupanya. Ide atau gagasan berkarya seni rupa tiga dimensi dapat diperoleh
dari berbagai sumber.
Perhatikan bagan langkah-langkah dalam proses berkarya seni
rupa tiga dimensi berikut
Keindahan sebuah karya tidak hanya kemiripan bentuknya saja,
tetapi kesunguhan dalam membuat karya tersebut akan menjadikan karya kita unik
dan menarik. Setiap manusia memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda,
demikian juga dengan karya yang dibuat. Cobalah menulis rencana karya yang akan
kita buat. Tuliskan alasan dalam memilih model yang akan dicontoh serta alasan
memilih bahan, medium, dan teknik yang akan digunakan. Cobalah juga membuat
rencana dan berkarya menggunakan berbagai model, bahan, teknik dan medium yang
berbeda-beda. Rasakan dan kemukakan obyek mana yang menurut kita paling
menarik, bahan, media, dan teknik apa yang paling disukai. Jelaskan mengapa
obyek tersebut menarik dan bahan, media serta teknik tersebut disukai. Sajikan
karya tersebut, kemudian berilah tanggapan tidak hanya pada karya yang kita
buat tetapi karya yang dibuat teman yang lain juga.
B. HASIL
KARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI



BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seni rupa tiga dimensi
adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang, lebar,
dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak
datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada
dinding sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur)
dan seni terapan misalnya perabotan rumah tangga.


EmoticonEmoticon